Minggu, 12 Agustus 2012

Fenomena Tradisi Mudik Lebaran

Tak terasa hari Raya Idul Fitri yang lebih akrab di telinga sebagai "Lebaran" tinggal menghitung hari. Sejak memasuki bulan Ramadhan persiapan lebaran yang beraneka ragam sudah mulai dilakukan , mulai dari membuat kue dan makanan tradisional , berbelanja pakaian , sandal, sarung dan kawan-kawannya, membeli meubel baru,sampai mengecat rumah supaya terlihat kinclong . Maklum tetangga, saudara akan datang bersilaturahmi. Begitu dahsyatnya magnet lebaran para muslim di tanah air ini, sehingga perputaran uang yang terjadi di bulan Ramadhan diperkirakan sekitar 90 trilyun. Tuh uang apa daun ya ? yang lebih dahsyat lagi adalah fenomena pulang kampung alias mudik. Walaupun harga tiket pesawat, kereta api, bus dan kapal laut naik mencapai  100 persen tetap saja habis ! ludes !masyarakat rela mengeluarkan isi koceknya sekedar untuk dapat bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman.

Lebaran, konon berasal dari kata lebar yang artinya luas, jadi lebaran bisa berarti meluaskan, Jadi lebaran ini selain meluaskan silaturahmi juga meluaskan rizki. ya gak ? kalau kita pulang kampung, berapa uang yang dibawa ? nah tu dia uang yang asalnya dari Jakarta di bawa ke Tegal, misalnya. berarti kan meluaskan rejeki untuk mereka yang di Tegal. Jadi fenomena Mudik memberi dampak positif untuk perekonomian di daerah, karena apa perluasan peredaran uang. Secara sosial Lebaran berdampak mempererat tali silaturahmi diantara saudara. Seringkali didapati anak tidak kenal dengan sepupunya, dengan mudik, anak-anak kita dapat lebih mengenal saudara dan keturunannya. Sehingga tradisi lebaran yang turun-temurun secara tidak langsung pada saat mudik diturunkan pada generasi muda.

Selain dampak ekonomi dan sosial, mudik lebaran juga berdampak psikologis, fenomena mudik lebaran dapat meningkatkan motivasi dan daya juang. Lho kok bisa.? Ya, dengan fenomena mudik setiap keluarga akan berusaha mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk biaya pulang kampung atau mudik, Lembur di kantor, kerja sambilan, nerima order kue, parcel, berjualan takjil dilakukan ! demi rupiah. positif kan ?
Oleh sebagian orang tradisi pulang kampung dijadikan ajang adu prestasi atawa keberhasilan, ya tidak ? ehh si A sudah berhasil di kota, lihat saja mobilnya tiap tahun ganti, gak tau kali kalau mobil rental. Apapun itu hal ini dapat memotivasi kita agar dapat berhasil seperti mereka, kalau bisa tahun depan mobil kita lebih bagus dari si A. Boleh kan ,,,, kadang-kadang motivator itu diwujudkan dengan hal-hal yang berbentuk kebendaan, Fenomena mudik juga dapat meluaskan keberhasilan, biasanya mereka yang telah sukses akan mengajak saudaranya di kampung untuk ikut bekerja,

Jadi ..... walaupun sebagian orang menganggap bahwa mudik itu buang-buang uang dan energi karena harus bermacet ria di perjalanan, semua itu belum seberapa bila mengetahui begitu banyak dampak positif yang dapat diambil dari tradisi mudik lebaran.
Mudixmania

Tidak ada komentar:

Posting Komentar